Posted by : Unknown
Sabtu, 24 September 2016
Sumber sejarah utama mengenai cerita Ragnarok adalah karya sastra kuno berjudul Puisi Edda dan Prosa Edda yang ditulis pada abad ke-13. Berdasarkan penjabaran dari karya-karya sastra tersebut, Ragnarok akan segera terjadi ketika ada 4 pertanda yang muncul di dunia.
Pertanda pertama adalah lahirnya 3 makhluk raksasa maha kuat dari pasangan Loki dan Angrboda : Fenrir, Jormungandr, dan Hel.
Pertanda kedua adalah tewasnya Balder akibat ulah Loki.
Pertanda ketiga adalah munculnya musim dingin panjang yang membuat dunia gelap dan membeku selama 3 tahun.
Dan pertanda terakhir adalah semakin banyaknya peperangan yang melanda dunia manusia.
Para dewa diceritakan (atau diramalkan,
kalau berdasarkan sudut pandang dari tokoh-tokoh mitologinya) akan
tewas dalam peristiwa Ragnarok. Untuk mencegah terwujudnya ramalan
tersebut, Odin membuang anak-anak Loki yang diramalkan bakal menjadi
lawan para dewa saat peristiwa Ragnarok terjadi. Fenrir sang serigala
raksasa dirantai ke sebuah batu. Jormungandr sang ular raksasa dibuang
ke dalam laut. Sementara Hel dibuang ke dunia Nifheim yang merupakan
tempat bersemayamnya arwah orang-orang mati. Walaupun Odin sudah
berusaha, ramalan takdir mengenai berakhirnya riwayat para dewa tetap
tidak berubah.
Ragnarok akhirnya dimulai ketika ayam –
ayam jantan di Jotunheim (dunia para raksasa), Nilfheim, dan Asgard
(dunia para dewa) berkokok secara serentak. Suara kokokan mereka ibarat
panggilan perang bagi penghuni masing-masing dunia. Para penghuni
Jotunheim dan Nilfheim (termasuk Hel) berduyun-duyun pergi ke medan
perang dengan menaiki kapal raksasa Naglfar yang terbuat dari kuku-kuku
orang mati. Raksasa api Surt beserta para penghuni Muspelheim (dunia
api) juga tidak ketinggalan dan ikut bertolak ke Padang Vigrid. Selain
mereka, anak-anak Loki yang dibuang juga turut serta. Sebuah gempa bumi
besar muncul dan membebaskan Fenrir dari belenggungnya. Jormungandr
bangkit dari samudera dan gerakannya menimbulkan ombak raksasa. Di pihak
yang berseberangan, Heimdall meniup terompetnya untuk memanggil dewa
supaya berkumpul di Padang Vigrid. Para dewa tidak sendirian. Mereka
dibantu oleh para manusia kerdil (dwarf), peri, dan arwah prajurit
Viking yang menghuni Valhalla. Bersama, mereka siap bertempur
mati-matian di atas Padang Vigrid. Pasukan gabungan Jotunheim, Nilfheim,
dan Muspelheim yang berada di bawah komando Loki akhirnya tiba di
Padang Vigrid. Perang maha dahsyat yang sudah diramalkan sejak jauh-jauh
hari akhirnya benar-benar pecah. Di tengah sengitnya peperangan,
terjadilah duel antara para dewa dan musuh bebuyutannya. Freyr yang
tidak bersenjata tewas dibunuh oleh pedang api Surt. Dewa perang Tyr
yang hanya memiliki sebelah tangan berhasil menewaskan anjing
neraka Garm, namun Tyr akhirnya tewas akibat terluka terlalu parah.
Nasib serupa juga menimpa Thor yang sukses membunuh Jormungandr,tapi
tewas tak lama berselang akibat racun dari Jormungandr.
Loki terlibat pertarungan sengit
dengan Heimdall. Namun karena keduanya sama kuat, mereka berdua
sama-sama tewas. Odin terlibat pertarungan panjang dengan Fenrir yang
akhirnya berhasil dimenangkan oleh Fenrir. Namun Fenrir pada akhirnya
juga harus meregang nyawa setelah Vidar – putra dari Odin – merobek
rahang Fenrir demi membalaskan kematian ayahnya. Saat peperangan
berlangsung semakin hebat, Surt mengobarkan apinya secara membabi-buta
sehingga dunia dilanda kebakaran hebat dan tenggelam ke dasar lautan.
Langit berubah menjadi gelap gulita setelah bulan dan matahari dimakan
oleh serigala Skoll dan Hati.
Walaupun dunia diceritakan hancur akibat perang, peristiwa Ragnarok
bukanlah akhir dari dunia. Dunia kembali muncul ke permukaan laut dalam
kondisi indah dan subur. Sebelum perang terjadi, sepasang manusia yang
bernama Lif dan Liftraser berhasil melarikan diri ke hutan Hoddmimis
yang tak terjangkau oleh api Surt. Saat perang berakhir, mereka
beranak-pinak sehingga dunia kembali dipenuhi oleh manusia. Sebagian
kecil dewa yang masih hidup seusai perang pergi menuju Idavoll untuk
mendirikan pemukiman baru.